Thursday, May 28, 2009

Istilah dalam Teknik Penyiaran (Bagian 4)

Perkembangan keilmuan dalam teknik pertelevisian berjalan sangat cepat, seiring dengan pesatnya ilmu dan teknologi computer yang juga merambah ke ranah pertelevisian. Apabila dahulu, orang yang bekerja di bagian teknik pertelevisian kebanyakan berasal dari disiplin ilmu teknik elektronika dan teknik telekomunikasi, maka sekarang ini sedikit mengalami pergeseran ke arah teknik computer, terutama teknik computer network dan hardware computer. Memahami perkembangan tersebut, maka pemahaman akan istilah-istilah yang ada di bidang computer perlu juga dipahami oleh teman-teman yang berkecimpung di bidang teknik penyiaran. Di bawah ini adalah sebagian dari istilah dalam ilmu computer yang sering bersinggungan dengan teknik penyiaran. Artikel ini merupakan artikel bersambung, mengingat banyaknya istilah dalam teknik computer yang perlu dipahami.


Ethernet

Suatu protocol Local Area Network (LAN) yang dikembangkan Xerox Corporation bersama dengan DEC dan Intel, pada sekitar tahun 1976. protocol ini salah satu standar LAN yang paling banyak digunakan saat ini


Firewall

Firewall-lah yang menentukan informasi yang dapat masuk dan keluar melaluinya. NAT akan menyembunyikan local IP dari network di luar firewall. Ini akan mengamankan client, untuk diakses di luar firewall ataupun melihat-lihat file di dalamnya.


NAS

NAS (Network Attached Storage) adalah perangkat yang didedikasikan untuk kebutuhan utama sebagai file server sharing. Perangkat NAS adalah bagian terpisah dari server. NAS memungkinkan penggunanya untuk menambahkan kapasitas media penyimpanan, tanpa mengganggu jaringan yang sudah ada. Perangkat NAS dapat diletakkan secara fisik berjauhan dari server, selama masih dalam jangkauan LAN yang sama.


Server Blade

Computer server yang didesain guna dapat membangun computer server yang lebih high density, dengan cara digabungkan dengan computer-komputer server blade lain. Server blade sudah memiliki komponen pembangun computer sendiri, sehingga ia pun dapat berdiri sendiri sebagai computer tunggal. Hanya saja banyak komponen pembangun computer dihilangkan, agar dapat memenuhi aturan ruang yang kecil dan kompak.


S/N Ratio

S/N ratio (signal-to-noise ratio) adalah ratio perbandingan antara sinyal dan noise dalam satuan logaritmik decibel (dB). Dengan adanya rangkaian penguat (amplifier), menentukan nilai ratio ini. Semakin besar rationya, semakin baik kualitas perangkat tersebut. Karena mampu meningkatkan sinyal dengan menekan peningkatan noise pada rangkaian penguat


SATA

SATA (Serial Advanced Technology Attachment) adalah sebuah standar interface dan command set untuk transfer data antar device ke PC bus. Berbeda dengan IDE yang menggunakan sinyal parallel, SATA bekerja secara serial. Memungkinkan penggunaan kabel data yang lebih ringkas, jarak kabel yang lebih panjang, dan transfer speed yang lebih cepat. Yang sebelumnya telah digunakan, memiliki transfer data rate 150 MB/s (SATA-150). Yang sekarang banyak digunakan adalah SATA-300 (SATA II) dan bahkan SATA-600.


SCSI

SCSI (Small Computer System Interface) adalah sebuah standar interface dan command set untuk transfer data antar device ke PC bus. Selain pada hardisk, juga sering digunakan pada drive optic, dan beberapa back-up storage. Lebih banyak digunakan pada workstation dan server. Desktop PC lebih mengandalkan interface ATA/IDE untuk storage.

Wednesday, May 27, 2009

Penyelenggaraan Telekomunikasi Satelit


Sistem komunikasi satelit telah digunakan di Indonesia untuk menyambung lebih dari 17.000 pulau di Indonesia sejak September 1969, ketika Indonesia pertama kali terhubung dengan satelit Intelsat. Pada tahun 1976, satelit Indonesia pertama, yaitu Palapa A diluncurkan sebagai Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD), yang memberikan layanan berupa : Telekomunikasi dan Relay TVRI. Sejak itu Indonesia meluncurkan beberapa seri satelit seperti satelit Palapa seri B, seri C, satelit Cakrawarta, Garuda dsb.

5 Satelit Telekomunikasi Operasional


Saat ini Indonesia memiliki 5 satelit Telekomunikasi operasional yang didaftarkan melalui Administrasi Telekomunikasi Indonesia, yaitu :
  • Satelit FSS (Fixed Satellite Services) Palapa TELKOM-I (108E), yang memiliki daerah cakupan Asia Tenggara menyediakan 24 transponder C Band dan 14 transponder ext-C Band. Satelit ini dioperasikan oleh PT.Telkom dengan memberi layanan berupa : Telekomunikasi, Internet, Relay Tv dan penyiaran DTH (Direct to Home).
  • Satelit FSS (Fixed Satellite Services) PALAPA B-4 (118E), yang memiliki daerah cakupan Asia Tenggara menyediakan 24 transponder C Band. Satelit ini dioperasikan oleh PT. Telkom dengan memberi layanan Telekomunikasi dan Relay Tv.
  • Satelit FSS (Fixed Satellite Sevices) PALAPA C-2 (113E), yang memiliki daerah cakupan Asia Tenggara menyediakan 24 transponder C Band, 6 transponder ext-C dan 4 transponder Ku-Band. Satelit ini dioperasikan oleh PT. Satelindo, kecuali 6 transponder ext-C Band dioperasikan PT. PSN. Satelit ini memberikan layanan Telekomunikasi, Internet dan Relay Tv.
  • Satelit MSS (Mobile Satellite Services) GARUDA-I (123E), yang memiliki daerah cakupan Asia Pasifik. Menyediakan layanan Sistem Telekomunikasi Bergerak berbasis GSM melalui satelit (ACeS) lewat layanan BYRU, serta apilkasi fixed melalui PASTI. Satelit ini beroperasi di L Band. Sistem Aces tersebut dipelopori oleh joint venture dari 3 perusahaan, yaitu PSN Indonesia, PLDT-Philipina dan Jasmine-Thailand.
  • Satelit BSS (Broadcasting Satellite Services) INDOSTAR-I (107,7E) yang dikenal dengan CAKRAWARTA. Satelit ini memberikan layanan DTH (Direct to Home) menggunakan 5 transponder S Band.

Satelit yang melakukan servis di Indonesia

VIDEO SERVERS (bagian 3 - terakhir)

Arsitektur dari storage pada suatu waktu akan menjadi isu utama untuk dipertimbangkan. Kita telah mencapai titik dimana teknologi dan topologi penyimpanan menjadi issu yang lebih sedikit dibanding dengan total biaya yang dikeluarkan. Sebagai contoh di dalam rencana dari Turner Entertainment, sebuah perencanaan komplek tentang penyimpanan copy dalam multi server, dengan redundant (RAID) storage array dan pada DVD serta data pada tape. Probability kehilangan content dengan cara itu sangat lah tidak mungkin sekali. Content akan berpindah dari satu medium ke medium lainnya dibawah pengendalian sofware. Ini menjadi tidak penting lagi mengetahui secara fisik dari copy tersebut, seperti saat mengunakan video tape. Ini cukup untuk mengetahui media penyimpanan tersebut eksis dalam satu atau lebih storage (diharapkan lebih dari satu). Metode penyimpanan sedang bertarung untuk diperdebatkan, NAS, Fiber Channel Storage dan opsi lain yang ditawarkan.

Apa yang terjadi dengan performa dari total sistim,

Monday, May 25, 2009

Video Server (lanjutan)

Tektronik telah mempertunjukkan Video Server di depan umum yang pertama di NAB. Menggunakan kompresi JPEG, yang mana poinnya adalah kompresi pada still-image. Dimana dari still frame terbentuk motion video (video bergerak) dan itulah Motion JPEG. Profile video server tidak hanya diperuntukkan pada pasar terbatas tetapi dinyatakan sebagai suatu pengembangan potensi yang jauh lebih besar yang akan di release ke depan.
Tetapi media penyimpanan yang kecil saat itu, kurang efektif bila disebut server, tidak ada interface ke sistim automation dan masih kurang bermutu dibanding VTR di era tersebut. Keraguan akan perangkat itu beralasan kecuali bila ditingkatkan bit rate nya. Semua nya telah direncanakan, kurang lebih satu tahun kemudian perangkat tersebut digunakan sebagai output robotic VTR, memungkinkan back to back playback sepanjang hari dari 10 detik segmen. Pada tahapan bit yang cukup, sebuah penyimpanan kaset tidak diperlukan lagi. Perkembangan ke depan, server banyak dijual dan secara radikal telah merubah industri ini menjadi besar
Hari ini kita mendapati hal yang berbeda. Server adalah sebuah produk. Kebanyakan, profile seperti Leitch VR dan Pinnacle Mainstream sudah dapat menyediakan sedikitnya sebuah generasi hardware dan beberapa revisi sistim operasi software. Server besar dan kecil telah menyebar. Dalam beberapa segmen, penggunaan server yang tersebar luas telah memindahkan teknologi yang sudah tua, hampir sepenuhnya dilakukan. Satu yang jelas menyoroti adalah bagaimana server memainkan video di museum dan bahkan kehadirannya dapat mempresentasikan produk display yang dipajang di tempat belanja.
Kapasitas yang telah meningkat dengan harga terjangkau, itupun tanpa mengurangi fitur aplikasi video yang disediakan. Harga peralatan yang murah, retail dan implementasi publik lainnya, akan menjadi hal yang biasa. Dibelakang itu semua, sedikit perkembangan teknologi yang dilakukan atas video dan segalanya dilakukan dengan perhitungan.
Alokasi penyimpanan dengan durasi 2 atau 3 jam, cukup lah sebagai awal bagi server yang beroperasi dengan aplikasi yang terbatas. Chasis dari ukuran storage menjadi penghalang mahalnya perangkat penyimpan. Katakan dengan disk 2GB dan 4GB, sekarang dengan ukuran chasis yang sama menjadi 141GB dan 181GB bahkan sudah berkapasitas Terabyte (TB) dan ini telah menurunkan harga dari ribuan dollar menjadi hanya ratusan dollar saja, ukuran konfigurasi nya secara dramatik menaikkan pula performanya.
Tidak biasa melihat wujud dasar yang menyimpan 60 ke 70 jam, suatu peningkatan 30 kali lipat dalam satu dekade dengan biaya hampir separuh. Penurunan biaya dan meningkatnya kapasitas bersama-sama telah memindahkan penghalang penyimpanan long-form pada server. Tentu saja dalam empat tahun terakhir banyak sekali rencana besar DIRECTV, seperti Turner Entertainment dan yang lainnya telah membangun arsitektur canggih dengan perekaman dan playout program menggunakan server. Bersama-sama dengan manajemen arsip dan managemen asset media (semua berbasisi IT), telah membuat sangat efisien dengan workflow yang berbeda.
By John Luff
(Senior vice president of business development for AZCAR)

Sunday, May 24, 2009

Video Server

Video server berbasis perangkat komputer yang disebut host yang didedikasikan untuk pengiriman video. Tidak seperti PC atau Mac yang multi aplikasi, video server dirancang untuk satu tujuan, yaitu provisioning video yang digunakan oleh broadcaster. Video Server kelas professional merekam, menyimpan dan memutar kembali beberapa video streaming tanpa mengalami penurunan kualitas pada sinyal videonya. Broadcast video server yang berkualitas menyimpan ratusan jam kompresi video (dalam berbagai codec) dan melakukan beberapa streaming video yang disinkronisasikan secara serempak dan menawarkan kualitas antarmuka seperti SDI untuk Video digital dan balanced analog XLR untuk audio atau AES/EBU digital audio dan juga time code.
Mereka memperbolehkan untuk merekam secara native untuk codec yang sama yang digunakan dalam software editing untuk mencegah waktu yang terbuang selama transcoding.

Broadcast otomatisasi

Dalam industry TV broadcast, server yang digunakan menyimpan kualitas gambar siaran dan memungkinkan pengguna untuk mengedit beberapa cerita dengan menggunakan gambar mereka secara bersamaan.
Video server dapat digunakan dalam beberapa konteks, diantaranya
  • Berita : menyediakan berita klip video pendek sebagai bagian dari sebuah situs berita (seperti CNN)
  • Operasi : meningkatkan aktivitas hidup dengan instant replays dan memperlambat gerakan (slow motion) dan highlight (produksi olahraga)
  • Instruksi : menyampaikan materi saja dalam format video
  • Akses public : Kota khusus yang memberikan informasi kepada penduduk melalui sistem kabel
  • Hiburan : memberikan film trailers musik atau video
Fitur

Biasanya, video server dapat melakukan hal berikut ini :
  • Injest dari sumber yang berbeda, video kamera (beberapa angle), Satelit Data Feed, disk drive dan video server. Dapat dilakukan di beberapa codec.
  • Penyimpanan sementara atau selamanya video feed.
  • Mempertahankan struktur yang jelas dari semua media yang tersimpan dengan appropriate metadata agar cepat mencari : nama, remark, nilai, tanggal, time code dll
  • Video editing dari berbagai klip
  • Transfer klip video ke server lainnya atau langsung ke playout ( melalui IP interface atau SDI)
  • Umumnya, mereka memiliki beberapa saluran dua arah (merekam dan injest) untuk audio dan video. Sinkronisasi yang sempurna diperlukan untuk mengatur saluran feed.

Video Surveilance

Dalam konteks pengawasan, IP server mengkonversi video analog menjadi sinyal video IP video stream. IP server video streaming dapat mendigitized video melalui jaringan IP dengan cara yang sama dengan kamera IP. Karena IP video server menggunakan protocol IP, dapat melakukan streaming video melalui jaringan IP yang dapat digunakan, termasuk melalui modem untuk akses melalui telepon atau sambungan ISDN. Dengan menggunakan server video analog yang terpasang ke kamera, video dengan sistem surveillance dapat dikonversi ke dalam jarinan baru dengan sistem IP surveillances baru.
Video server dasarnya adalah transmisi/telemetri/pemantauan perangkat. Melihat isi video server dilakukan dengan menggunakan browser web atau dalam beberapa kasus disediakan perangkat lunaknya.

Sunday, May 17, 2009

Televisi: Sejarah Singkat dan Tinjauan (Bagian 2)

Akhir dari Spinning Disks

Televisi elektronik, yang menggunakan tabung sinar katoda (cathode ray tubes == CRT) sebagai receivers dan transmitters, dikembangkan secara simultan dan independen di Amerika Serikat pada awal tahun 1920 oleh Vladimir K. Zworykin dan Philo T. Farnsworth. Mereka membangun pada tabung yang dikembangkan pada 1897 oleh Karl Ferdinand Braun di Jerman.

Siaran televisi regular pertama bagi masyarakat dimulai tahun 1936. Di London, Inggris, mereka menggunakan 405 horisontal scanning lines. Perancis mengadopsi sistem elektronik 455-line tahun itu. Juga, Olimpiade Berlin dengan 441 line, yang dipantau di ruang khusus oleh masyarakat Berlin dan Leipzig. Di Amerika Serikat, pertunjukan televisi public pertama World's Fair 1939 di New York, menggunakan sistem 340-line. Dua tahun kemudian, pada 1941, komite teknik industri mengadopsi standar untuk sistem 525 line berdasarkan spesifikasi yang dikembangkan oleh the Radio Corporation of America (RCA). Pada saat itu terdapat sekitar 7.000 set televisi di AS, kebanyakan dari mereka di New York. Namun, selama Perang Dunia Kedua, siaran televisi dikurangi dari 15 jam seminggu menjadi hanya 4 jam.

Sistem diresmikan oleh Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commision == FCC) di Amerika Serikat dan dikenal sebagai NTSC (National Television System Committee). Tapi, setelah Perang Dunia II penyiaran regular sebenarnya dimulai, dan setelah 1945, televisi berkembang pesat di seluruh dunia, sebagian besar dari Eropa memilih sistem 625-line yang bertentangan dengan standar US 525-lines.

Ketika masa damai kegiatan dilanjutkan, maniak televisi bergerak cepat melintas benua, di kedua sisi perbatasan. Kolomnis etiket di koran lokal mendesak konsumen untuk membeli set ruang makan untuk mencegah keluarga makan di ruang keluarga. Pemilik set Non-televisi menonton beberapa jam seminggu di rumah orang lain. Ahli mata menawarkan kacamata khusus untuk menonton TV agar mencegah "telestrain" dan pemirsa disarankan untuk mengalihkan pandangan mereka ketika melihat dalam jangka waktu yang lama. Dalam jajak pendapat harian, dua pertiga orang berkata mereka kurang membaca, dan dua pertiganya juga kurang saling berkunjung. Pembaca majalah turun 25%, dan langganan bar lokal telah berkurang dengan jumlah yang sama
Warna

Friday, May 15, 2009

Televisi: Sejarah Singkat dan Tinjauan

Sejak dimulai pada tahun 1920, penyiaran secara umum telah menimbulkan berbagai tanggapan dari lembaga berpengaruh. Banyak pebisnis melihatnya sebagai media periklanan kontemporer terpenting, tapi banyak pendidik menganggapnya sebagai musuh literasi dan pemikiran serius.

Pada tahun 1927 (sebelum televisi), HG Wells mengutuk radio hanya berguna untuk "orang yang menetap di rumah dengan penerangan yang jelek atau tidak dapat membaca ... dan yang tidak memiliki kemampuan untuk berpikir atau berbicara."

Pada 1961, Newton Minow (kemudian pimpinan dari FCC di AS) menggambarkan televisi sebagai "tanah kosong yang luas ... pertunjukkan permainan, kekerasan ... sadisme, pembunuhan, western jahat, western baik, gangsters, dan kartun. "

Bagaimana semua itu Dimulai?


Konsep dasar televisi - pengiriman gambar melalui jarak – menjadi tantangan ilmuwan bahkan sebelum penemuan film atau radio.

Pada 1875, George Carey di Boston mengusulkan sistem grid of photoelectric cells menghadapi gambar yang akan dikirim, terhubung secara paralel ke kotak yang sama menggunakan lampu pijar. Secara definisi, akan diperlukan ribuan sambungan dari photocells ke lampu pijar. note : gambar - George Carey's idea (courtesy www.dvb.org)

Nipkow scanning disc, dasar mekanis televisi, ditemukan pada 1883. Ia hanya disc logam dilubangi oleh penyusun lubang dalam spiral. Ketika berputar, disk dapat memindai gambar yang ditempatkan belakangnya. Perubahan yang dihasilkan dalam intensitas cahaya dijemput oleh sel photoelectric, mengkonversi perubahan cahaya ke sinyal listrik.


Sinyal ini kemudian dikirim melalui kabel listrik ke penerima di mana ada disc yang identik berputar pada kecepatan yang sama di depan cahaya lampu yang berubah sesuai dengan sinyal yang diterima. Dengan cepat mengubah gambar, ilusi gerakan telah tercapai. Ide Nipkow hanya itu, sejak teknologi ini tidak dapat benar-benar dilaksanakan dengan bahan-bahan yang tersedia pada akhir abad 19. Note : gambar - The Nipkow scanning disc system (courtesy www.dvb.org).

Thursday, May 14, 2009

Dari Analog Ke Digital (bagian-3)

TV Digital (DTV)

Untuk proses pengkodean suara (sound coding) dan modulasi carrier (RF-modulation), terjadi perebutan pengaruh antara DVB-T dan Standard DTV yang diaplikasikan di Jepang yaitu BST-OFDM (Bandwidth Segmented Transmission) oleh ISDB-T (Integrated Serviced Digital Broadcasting), yang menetapkan metoda modulasi multi carrier COFDM (Coded Orthogonal Frequency Division Multiplex) versus ATSC (Advanced Television Systems Committee) yang telah mengembangkan standar single carrier 8-VSB (8-level Vestigial Side-band) dan sudah mulai diaplikasikan cukup luas di kawasan Amerika Serikat. Kedua lembaga tersebut mengklaim dan berusaha meyakinkan publik dunia bahwa standardnya memiliki kelebihan dibanding standard lainnya.

System ATSC 8-VSB yang pada awalnya dikembangkan di AS untuk mengirim layanan audio video berkualitas tinggi (high quality audio video / HDTV) dan ancillary data, menggunakan arsitektur “Layered Digital System” yang terdiri dari empat layer, yaitu Picture layer yang dapat mensupport sejumlah format video yang berbeda, Compression layer yang merubah sample signal video dan audio ke dalam satu bit steam yang dikodekan (coded bit stream), Transport layer yang mempaketkan data dan RF Transmission layer yang memodulasi sebuah serial bit stream ke dalam signal dengan metoda Trellis-coding dengan 8 discrete levels signal amplitude yang dapat ditransmisikan melalui channel TV 6 MHz (sampai 8 MHz) dengan data rate 19.4 Mbps. Merupakan teknologi berbasis single carrier frequency yang menggunakan modulasi Vestigial side-band (VSB) yang mirip dengan yang digunakan dalam televisi analog convensional. Suatu pilot tone disediakan untuk memfasilitasi aquisisi signal berkecepatan tinggi di setiap pesawat penerima (receivers). Complex coding techniques dan adaptive equalization digunakan agar tahan terhadap gangguan pelemahan propagasi (propagation impairments) seperti multipath, noise dan interference .
Sedangkan system OFDM