Sunday, October 15, 2017

Switcher Video (Bagian 2)

cross point area 1editKonsep utama dari switcher adalah “bus”. Pada dasarnya bus merupakan sederetan tombol-tombol dimana tiap tombol mewakili sumber video. Switcher video biasanya memiliki tiga barisan bus, barisan pertama disebut sebagai program bus (dalam gambar tertera PGM/A) yang mana apabila tombol dari program bus ini ditekan akan menjadi keluaran dari switcher video, barisan kedua disebut sebagai preview bus atau preset bus (dalam gambar tertera PST/B) yang mana apabila tombol dari preview bus ini ditekan akan berfungsi untuk pemilihan video selanjutnya (persiapan video yang akan dipilih berikutnya). Baik program bus maupun preview bus keduanya memiliki monitor video tersendiri. Bus ketiga yang digunakan untuk komposisi video disebut sebagai key bus atau aux bus (dalam gambar tertera AUX). Beberapa switcher biasanya memiliki key bus lebih dari satu, tetapi mereka selalu berbagi dalam satu set tombol key bus. Ketiga bus utama yang merupakan format dasar dari switcher video ini biasanya disebut sebagai bagian Program/Preset atau P/P. Switcher video yang besar biasanya memiliki beberapa bagian ini yang biasa disebut sebagai Mix/Effect (disingkat M/E). ada switcher yang memiliki 1 ME, 1,5 ME, 2 ME dan seterusnya.

transision area edit

DSK (downstream key) biasanya digunakan untuk menyisipkan teks atau graphis pada keluaran dari program. Sinyal sebelum terkena DSK key disebut clean feed. Selain tombol DSK, terdapat juga tombol FTB (fade to black), dimana jika tombol tersebut ditekan, maka tampilan di layar berangsur-angsur akan menjadi hitam dengan lamanya transisi tergantung penyetelannya (dalam hitungan mili detik). Ada dua istilah untuk transisi fade ini, yaitu fade in dan fade out. Fade in adalah istilah untuk menunjukkan transisi dari keadaan layar hitam berangsur-angsur menjadi ada gambar, sedangkan fade out adalah sebaliknya, dari ada gambar perlahan-lahan layarnya menjadi hitam. PinP alias picture in picture adalah efek dimana akan tampak gambar kecil yang ukurannya bisa disesuaikan di atas gambar utuh. Gambar kecil ini biasanya berbentuk kotak. Fitur utama lainnya dari switcher video adalah tuas transisi (transition lever) atau biasa juga disebut sebagai T-bar atau fader bar. Tuas ini, mirip dengan fader audio, membuat transisi secara halus antara dua bus. Untuk proses transisi, selain menggunakan tuas transisi secara manual (menggunakan tangan operator), bisa juga digunakan tombol “trans” atau “auto trans” atau “auto” tergantung penamaan oleh pabrikan switcher videonya, dimana jika kita menggunakan tombol tersebut, lamanya proses transisi telah ditentukan sebelumnya (biasanya dalam hitungan mili detik). Tombol lainnya adalah “cut” atau “take” akan langsung menukar preview menjadi program tanpa proses transisi apapun. Beberapa model transisi yang digunakan bisa dipilih di bagian transisi yaitu tombol wipe, dve (digital video effect), atau mix.

WipePatternsJika kita menekan tombol mix, maka ketika kita menggerakkan fader bar, secara pelan-pelan (tergantung pergerakan fader bar) gambar yang berada di monitor PGM akan bercampur dengan gambar yang ada di bus PVW. Jika fader bar sudah sampai ke ujungnya, maka gambar antara yang berada di bus PGM dan bus PVW akan berubah posisi. Yang awalnya berada di bus PGM akan pindah ke bus PVW dan sebaliknya. Ketika tombol wipe ditekan, maka ketika menggerakkan fader bar, gambar yang berada di bus PGM, secara pelan-pelan ditimpa oleh gambar yang berada di bus PVW dengan bentuk yang disesuaikan dengan pola wipe yang diinginkan. Jika fader bar sudah sampai di ujung, maka gambar yang di bus PGM dan bus PVW akan bertukar posisi. Di samping terlihat pola wipe yang bisa digunakan. Wipe direction adalah arah pergerakan dari transisi wipe, N/R adalah pergerakan transisi wipe normal dari kiri ke kanan atau atas ke bawah, R adalah reverse atau arah sebaliknya, yaitu dari kanan ke kiri atau bawah ke atas. Jika tombol key ditekan, maka fungsi key (chroma key, luminance key, linear key) sedang berjalan. Tombol BKGD (background) ditekan jika tidak ada fungsi key atau efek transisi yang digunakan.

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu Switcher video.

No comments:

Post a Comment