Artikel Berikut ini adalah kelanjutan dari Artikel Sebelumnya
1.2 Bidang kedalaman (depth of field)
Bidang kedalaman (depth of field) adalah bidang dimana obyek-obyek di depan dan di belakang obyek utama nampak fokus. Bidang kedalaman sangat penting untuk hal-hal teknis dan estetis. Secara teknis, shoot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan kameraman mengikuti action, gerakan obyek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan anda secara terus menerus harus mengubah fokus, apabila obyek atau kamera sendiri bergerak.
Secara estetis, bidang kedalaman sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan shot. Tiga hal yang menentukan bidang kedalaman adalah :
1. Panjang fokal lensa, lebih pendek panjang fokal atau lebih lebar sudut pandang lensa zoom, lebih dalam/lebar bidang kedalaman. Panjang fokal ditambah, bidang kedalaman menyempit.
2. F-stop, bukaan iris, lebih kecil lensa dibuka (lebih besar nomor f-stop) lebih luas bidang kedalaman. Bila kita buka iris (mengurangi nomor f-stop), bidang kedalaman menyempit.
3. Jarak antara kamera dengan obyek, semakin jauh jarak antara obyek ke kamera, semakin luas bidang kedalaman, semakin dekat jarak kamera ke obyek, semakin sempit bidang kedalaman.
1.1. Persepektif lensa
Menunjukkan cara lensa memotret kedalaman, dimensi dan hubungan antara obyek-obyek di dalam videospace. Lensa normal menghasilkan perspektif normal, videospace nampak wajar, sebagaimana mata kita melihatnya.
Lensa wide angle (sudut lebar) memaksa perspektif, menambah kedalaman, jarak antara latar belakang dengan latar depan lebih jauh dari kenyataannya. Gerakan yang mengarah menuju atau meninggalkan kamera nampak lebih cepat dari gerakan sebenarnya.
Lensa tele (sudut sempit) mengurangi kedalaman ruangan, jarak latar belakang dengan obyek utama nampak dekat sehingga gambar berkesan datar. Gerakan menuju atau meninggalkan kamera nampak lebih lambat dari kenyataannya.
1.2. Filter
Filter berfungsi untuk mengubah dan mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera.
1.2.1. Filter koreksi suhu warna
Televisi berwarna membagi cahaya yang terlihat oleh manusia menjadi 3 warna primer, yaitu merah,hijau dan biru. Ketiga warna ini apabila dipadukan dengan perbandingan yang tepat sama akan menghasilkan warna putih, dan dalam perbandingan yang berbeda akan menghasilkan warna-warna yang lain.
Warna dari suatu benda disebabkan oleh pantulan cahaya yang mengandung warna tertentu. Obyek putih terlihat sebagai warna putih yang tepat, apabila dikenai cahaya putih. Tetapi cahaya putih yang murni jarang sekali, kebanyakan yang kita lihat adalah sebagai warna putih yang mengandung warna kebiru-biruan atau kemerah-merahan.
Memang mata kita secara otomatis bisa mengimbangi perubahan-perubahan itu dengan mengubah balans warna, sehingga kita selalu melihat warna putih sebagai warna putih, tetapi kamera video tidak.
Untuk memecahkan masalah ini, kamera video dilengkapi dengan sebuah roda filter yang ditempatkan diantara lensa dan tabung kamera. Roda filter ini berisi sejumlah filter koreksi warna yang berbeda, masing-masing bisa secara cepat diputar, dicocokkan dengan kondisi cahaya dimana kita sedang melakukan rekaman.
Pada umumnya kamera video memiliki paling sedikit dua filter koreksi warna. Untuk shooting di dalam ruangan dengan cahaya lampu (indoor) kita pasang filter no 1 (3.200 °K) dan untuk shooting di luar (outdoor) dengan cahaya matahari kita pasang filter no 2 (5600 °K). Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no 2 untuk matahari, sebetulnya kita memasang filter berwarna oranye, yang dapat mengimbangi banyaknya warna biru yang terdapat dalam cahaya matahari. Sebaliknya cahaya lampu listrik lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no 1 yang berwarna biru.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang lebih dingin lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu, dan diukur dengan derajat Kelvin. Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dalam seharinya. Cahaya pagi hari atau senja mempunyai suhu 2000 °K, cahaya tengah hari mempunyai ukuran 10.000 °K.
Karena intensitas cahaya yang sangat berbeda, maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk menyetel white balance ialah dengan mengarahkan kamera terhadap obyek putih apa saja yang berada dalam keadaan cahaya yang sama dengan adegan yang akan kita rekam.
Cara menyetel white balance:
1. Arahkan kamera terhadap obyek putih itu
2. Kamera dizoom sampai yang terlihat dalam viewfinder hanyalah warna putih.
3. Tekanlah tombol pengatur white balance
4. White balance harus diubah, apabila keadaan cahaya berubah.
1.2.2. Filter ND (Neutral Density)
Berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kamera membuat rekaman dimana kondisi cahaya terlalu tinggi. Kecuali itu filter ND dimanfaatkan untuk memaksa f-stop melebihi normal dalam efek yaitu mengurangi bidang ketajaman. Ini membantu untuk memperoleh selective focusing atau rack focus yang tidak mungkin dilakukan oleh lensa dengan mengurangi intensitas cahaya.
No comments:
Post a Comment