Speaker adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal listrik yang dihasilkan dari pengolahan mixer audio menjadi sinyal suara yang bisa didengar dengan jelas oleh telinga manusia.
Seperti yang terlihat di atas, speaker adalah salah satu komponen output (keluaran) dalam sistem audio. Berdasarkan fungsinya, sebagaimana halnya dengan mixer audio, maka speaker juga terbagi ke dalam beberapa bagian. Keluaran dari mixer audio broadcast biasanya hanya ke speaker control yang ada di control room saja, sehingga cukup dengan menggunakan out L-R dari monitor out. Keluaran dari mixer audio FOH (Front Of House) biasanya hanya ke speaker PA (public address) yang berada di depan set atau panggung saja, sehingga cukup dengan menggunakan out L-R dari monitor out atau master out saja. Speaker PA adalah bahasa profesional untuk speaker yang menghadap penonton. Sementara itu, keluaran dari mixer monitor biasanya akan didistribusikan ke beberapa speaker monitor. Berbeda dengan mixer broadcast dan mixer FOH, maka input dari speaker monitor biasanya diambil dari out Aux (Auxiliary), sehingga untuk menjadi mixer monitor harus diperhatikan jumlah out Aux yang dimiliki disesuaikan dengan jumlah speaker monitor yang akan digunakan.
Mixer dan speaker monitor biasanya digunakan untuk pertunjukkan musik yang menggunakan alat musik. Jumlah dari speaker monitor yang digunakan berbeda tergantung dari jumlah alat musik yang digunakan. Untuk pertunjukkan musik band kecil, biasanya terdiri dari speaker monitor vokal, speaker monitor drum, speaker monitor gitar, speaker monitor keyboard, dan speaker monitor bas. Posisi speaker monitor berada di atas set atau panggung.
Mengingat posisi speaker monitor berada di atas set atau panggung, maka potensi untuk terjadinya feedback audio sangat besar. Untuk menghindari terjadinya feedback audio ketika suatu acara sedang berlangsung, maka ketika sedang balancing audio hendaknya ada salah satu kru dengan menggunakan whm (wireless handmic) mengibas-ngibaskan whm ke depan speaker monitor. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada frekuensi yang menimbulkan feedback audio ketika mic tersebut mendekati speaker monitor. Jika masih ada feedback audio, maka sound engineer akan melakukan pengaturan di equalizer mixer monitor, baik dengan melakukan pemotongan (cut) ataupun penambahan (boost) frekuensi yang mengakibatkan feedback audio.
Feedback audio bisa terjadi karena :
1. Sinyal mic dan volume speaker monitor yang terlalu keras.
2. Jumlah mic yang banyak, dimana yang tidak terpakai posisinya dalam keadaan “on” (nyala).
3. Jarak antara mic dan speaker monitor yang terlalu dekat.
Tips untuk menghindari feedback audio:
1. Matikan mic yang tidak terpakai, hal ini mengurangi resiko terjadinya feedback audio.
2. Jika penyebab feedback audio adalah speaker utama (FOH a.k.a PA speaker), maka disarankan agar peletakan PA speaker agak jauh dari panggung atau set.
3. Jika penyebab feedback audio berupa barang atau benda yang memantul secara akustik, maka perlu dilakukan penyempurnaan seperti ditutup kain dan sebagainya.
4. Gunakan equalizer untuk mempermudah pendeteksian frekeunsi yang menyebabkan feedback audio.
Bersambung………..
No comments:
Post a Comment