Wednesday, January 13, 2010

Migrasi dari Analog ke Digital (Lanjutan)

Setelah sebelumnya membahas tentang proses dan rencana migrasi dari analog ke digital yang dilakukan oleh beberapa negara di belahan dunia. Pada postingan kali ini akan dibahas mengenai “alasan pemerintah memilih standar DVB-T sebagi standar penyiaran TV digital di Indonesia”.

Dari hasil ujicoba yang dilakukan sejak pertengahan tahun 2006 dapat dibuktikan bahwa teknologi DVB-T mampu me-multiplex-an beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat “dimasukkan” secara serentak ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. di samping itu penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan hingga enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile) dan sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru. (sekedar informasi, perusahaan multiplexing yang akan menjadi provider untuk siaran TV digital sampai tulisan ini dibuat belum terbentuk dan masih menjadi rebutan beberapa perusahaan besar, baik yang bergerak di bidang televisi, telekomunikasi dan lainnya).


Akhirnya, setelah melalui serangkaian telaah ilmiah, konsultasi publik dan ujicoba tersebut di atas, pemerintah mengambil keputusan untuk menggunakan standar penyiaran digital seperti yang digunakan di kawasan eropa.(kembali, pemerintah tidak mencoba untuk membuat standar penyiaran televisi digital sendiri yang sesuai dengan karakteristik bangsa yang heterogen dengan cakupan wilayah yang sangat besar). Dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 07/P/M.KOMINPO/3/2007, yang ditandatangani Menkominfo Sofyan Djalil, pada 21 Maret 2007, tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia, disebutkan bahwa pemerintah menetapkan DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terrestrial) sebagai standar penyiaran TV digital untuk pengguna tidak bergerak di Indonesia.

No

Standar

Codec

Bandwidth Modulasi Pilihan Modulasi
1 ATSC-T MPEG2(V), Dolby AC3 (A) 6/7/8 MHz 8-VSB 8-VSB
2 DVB-T MPEG2(V), MPEG2 BC(A) 6/7/8 MHz C-OFDM QPSK/16QAM/64QAM
3 ISDB-T MPEG2(V), MPEG2 ACC (A) 6/7/8 MHz BST-OFDM DQPSK/QPSK/16QAM/64QAM
4 T-DMB MPEG4 1.536 MHz OFDM  
5 DMB-T MPEG2 6/7/8 MHz TDS-OFDM  

No comments:

Post a Comment