Sebelum kita memutuskan untuk memilih salah satu switcher video, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar peralatan yang kita pilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu:
- Tentukan kebutuhan input dari switcher video, berdasarkan pengalaman, untuk program news/berita cukup menggunakan 3 kamera saja. Jika switcher video tersebut hanya digunakan untuk rekaman acara berita saja, maka switcher video dengan 4 input sudah cukup dimana perinciannya adalah input1 (kamera1), input2 (kamera2), input3 (kamera3), input4 (cadangan). Akan tetapi, jika switcher video tersebut selain untuk rekaman juga digunakan untuk siaran langsung, maka kebutuhan untuk input switcher video juga bertambah karena akan ada penambahan input dari VTR (video tape recorder) yang biasanya ada 2 unit, selain itu akan ada input dari CG (computer graphic). Untuk kondisi tersebut, maka kita harus menggunakan switcher video dengan 8 input dimana perinciannya adalah input1 (kamera1), input2 (kamera2), input3 (kamera3), input4 (VTR1), input5 (VTR2), input6 (CGkey), input7 (CGfill), input8 (cadangan). Untuk studio news yang besar, yang sudah menggunakan video server untuk memutar materi videonya, maka kebutuhan untuk input switcher video juga akan bertambah karena selain tambahan input video server, juga biasanya akan ada input dari framesync untuk menerima video kiriman dari luar (misal dari SNG[Satelitte News Gathering]). Untuk studio news yang besar, dibutuhkan switcher video dengan 12 input dimana perinciannya adalah input1 (kamera1), input2 (kamera2), input3 (kamera3), input4 (VTR1), input5 (VTR2), input 6 (server1), input7 (server2), input8 (framesync1), input9 (framesync2), input 10 (CGkey), input11 (CGfill), input 12 (cadangan). Untuk studio produksi dengan menggunakan 6 kamera dan digunakan untuk acara siaran langsung, maka dibutuhkan switcher video dengan 12 input juga dengan perinciannya adalah input1 (kamera1), input 2 (kamera2 ), input3 (kamera3), input4 (kamera4), input5 (kamera5), input6 (kamera6), input7 (VTR1), input8 (VTR2), input9 (CGkey), input10 (CGfill), input11 (cadangan), input12 (cadangan).
2. Untuk studio yang stand alone, dalam artian ruang kontrol (control room)nya
tidak terhubung dengan ruang kontrol utama (master control room), maka penggunaan switcher video yang memiliki internal sync sangat dianjurkan, karena akan menghemat anggaran dimana dengan penggunaan switcher video yang memiliki internal sync kita tidak memerlukan lagi penambahan peralatan SPG (sync pulse generator) untuk mensinkronisasi sinyal video juga penambahan peralatan VDA (video distribution amplifier) untuk mendistribusikan dan memperkuat sinyal video sinkronisasi. Hal ini akan berbeda jika studio tersebut ruang kontrolnya terhubung dengan ruang kontrol utama, dengan kondisi tersebut, maka switcher video yang digunakan harus memiliki input external sync karena akan menerima sinyal video sinkronisasi dari SPG yang biasanya ditempatkan di CER (central equipment room) yang berada di area ruang kontrol utama.
3. Saat ini sudah banyak dijual switcher video yang memiliki fasilitas multiviewer didalamnya. Untuk menghemat tempat dan anggaran sangat dianjurkan untuk membeli switcher video yang memiliki fasilitas tersebut, karena dengan switcher video tersebut, untuk memonitor video dari input masing-masing sumber video cukup dengan menambahkan satu atau dua unit TV plasma atau LED. Hal ini tentunya berbeda jika kita membeli switcher video yang tidak memiliki fasilitas multiviewer dimana kita harus membeli monitor video secara terpisah sebanyak input switcher video tersebut. Selain menghemat ruang, switcher video yang memiliki fasilitas multiviewer biasanya memiliki kapasitas daya listrik yang kecil sehingga akan menghemat anggaran dari penggunaan listrik.
4. Jangan terlalu terpukau dengan feature atau kelebihan yang bisa diberikan oleh suatu switcher video, fokuslah pada hal mendasar yang biasa kita butuhkan, karena berdasarkan pengalaman, hampir 50 persen feature yang dimiliki oleh suatu switcher video tidak digunakan. Ada beberapa alasan mengapa beberapa kelebihan dari suatu video switcher tidak digunakan, yaitu :
a. Feature tersebut tidak dibutuhkan untuk konsep produksi suatu acara yang sedang berlangsung.
b. Operator switcher video tidak mengetahui kelebihan dari switcher video tersebut sehingga mereka mengoperasikannya secara standar saja.
c. Operator switcher video mengetahui kelebihan dari switcher video tersebut dan bisa menggunakannya, akan tetapi merasa ribet jika digunakan (karena tidak terbiasa).
No comments:
Post a Comment