Monday, November 18, 2013

Mikrofon (Microphone) Pilihan Stasiun Radio

Postingan kali ini membahas tulisan dari Wisnu Riyadi dari KBR68H Jakarta yang dimuat di majalah BroadcastMagz edisi 15 Tahun II yang terbit November – Desember 2012, hampir setahun yang lalu hehehe. Mengingat blog ini free, saya pikir tidak ada salahnya jika tulisan beliau di majalah tersebut diposting di sini, mengingat tidak semua orang bisa menemukan kembali majalah edisi tersebut karena sudah lama.
Seperti yang sudah banyak di ketahui, untuk mendapatkan kualitas suara/vokal yang bagus dimulai dengan karakter vokal penyiar yang bagus dan tentu saja harus didukung dengan penggunaan microphone yang baik dan berkualitas.
Bagi seorang penyiar radio adalah hal yang sangat penting untuk memiliki suara yang jelas, bersih serta terkesan tebal & hangat, karena umumnya pendengar radio itu akan lebih nyaman jika mendengar suara penyiar yang seperti itu. Selain itu, informasi atau kalimat-kalimat yang diucapkan oleh penyiar tersebut akan dapat sepenuhnya dimengerti secara jelas oleh pendengarnya.
Di radio, tidak semua program disiarkan secara live karenanya kebutuhan microphone tidak hanya di dalam studio siar saja, tetapi juga di dalam studio produksi untuk kebutuhan voice recording dan juga untuk kebutuhan reportase. Lalu, seperti apa sih mikrofon yang ideal untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut? Berikut ini, spesifikasi dari masing masing kebutuhan. Karena setiap microphone memiliki karakter yang berbeda mulai dari rentang frekuensi, polarisasi, sensitifitas hingga bentuk atau modelnya.
Studio Siar
Berdasarkan rekomendasi dari banyak pakar di bidang broadcasting, studio engineer dan praktisi selama ini, bahwa untuk studio siar tidak diperlukan microphone dengan tingkat sensitifitas yang terlalu tinggi, tetapi microphone dengan rentang frekuensi yang lebar. Tujuannya, microphone yang memiliki rentang frekuensi lebar dapat merespon semua frekuensi suara yang dihasilkan oleh penyiar secara penuh. Pada umumnya untuk studio siar stasiun radio tidak dirancang dengan sentuhan akustik yang baik dengan membuat ruang siar dilengkapi super shielded sound proof atau kedap suara. Bahkan, tak sedikit studio siar yang ditata sengaja di”display” agar dapat menghilangkan kesan sempit dan tertutup. Tak heran, bila kebanyakan studio siar stasiun radio saat ini menggunakan kaca lebar untuk beberapa bagian dinding studio. Padahal secara teknis, kaca adalah satu material yang dapat menimbulkan efek Humming atau berdengung ketika dirambati oleh frekuensi audio khususnya pada frekuensi rendah dari 30 Hz sampai dengan 400 Hz. Kaca juga bersifat memantul sehingga akan menjadi reflector ketika sinyal audio membentur permukaannya. Selain itu, umumnya saat ini setiap studio siar menggunakan AC Split dimana blower pada unit indoor AC tersebut kerapkali menimbukan noise, begitu pula dengan Fan pada unit PC Player.
Jadi jika studio siar tersebut menggunakan microphone yang hyper sensitif/microphone condenser, maka dapat dipastikan efek vibrasi dinding kaca & loop back di dalam ruang studio akan menjadi efek buruk pada output audio yang akan ditransmisikan ke udara khususnya pada saat kondisi open mic, bisa dalam bentuk flanger atau seperti suara yang kerapkali diistilahkan ‘ngaleng’ dan dalam kondisi yang ekstrim bahkan bisa menimbulkan efek suara mendengung dengan level yang cukup besar sehingga menutupi suara penyiar itu sendiri, termasuk dengan noise yang di timbulkan oleh servis servis elektronik yang lain seperti AC dan PC.
Microphone Multipath Effect
clip_image002
Studio Produksi
Di sebuah stasiun radio, selain adanya studio utama yang digunakan sebagai ruang siar, adapula studio penunjangnya yaitu studio produksi yang biasa digunakan untuk keperluan take vocal, sound mixing, editing, dan mastering. Tidak ada perbedaan yang signifikan terkait dengan spesifikasi microphone yang diperlukan di dalam studio produksi dan studio siar, karena keduanya menggunakan microphone tipe vocal. Hanya saja untuk studio produksi biasanya ruang Take Vocal / Voice Over, tidak di dalam satu ruang yang sama dengan ruang peralatan dan umumnya ruang yang dikhususkan untuk studio VO dirancang lebih shielded/kedap serta menggunakan material yang bersifat absorber sehingga relatif lebih clear baik dari efek noise ruang maupun humming. Jadi, microphone yang digunakan di dalam studio produksi pilihannya lebih banyak, yaitu bisa menggunakan tipe condensor hingga dynamic selama rentang frekuensinya cukup lebar, maka microphone tersebut dapat digunakan. Nah, untuk menjaga intensitas dan konsistensi level serta colour, maka untuk microphone yang digunakan di studio siar dan produksi sebaiknya menggunakan Voice Processor yang juga berfungsi sebagai Pre Amp nya.
Berikut adalah merk dan model mikrofon yang banyak digunakan di ruang siar, produksi, dan di lapangan oleh stasiun-stasiun radio besar di Jakarta.
Dynamic vocal microphone for Broadcast Studio & Production House
clip_image004clip_image006clip_image008
Bey-m99_2 Shure-sm57_2 senheisermd421-xlarge
Dynamic vocal microphone for REPORTER
clip_image010clip_image012clip_image014
Shure-vp64a AKG d-230 Beyer













5 comments:

  1. terima kasih gan.
    .
    .
    www.kabartebo.top

    ReplyDelete
  2. Mantap...Bagus banget artikelnya sangat bermanfaat
    http://kasqq.business.site
    http://goldenqq.business.site
    http://tikiqq-gambling-house.business.site
    Terima Kasih Sudah Mau Berbagi Informasinya

    ReplyDelete
  3. Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami, silakan kunjungi blog kami yang lain https://petuahbijak-rusmawan.blogspot.co.id/, https://komunikasirusmawan.blogspot.co.id/, https://infosehat-rusmawan.blogspot.co.id/, https://lowongankerjadansekolah.blogspot.co.id/. insyaalloh bermanfaat

    ReplyDelete
  4. Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami, silakan kunjungi blog kami yang lain, yaitu https://lowongankerjadansekolah.blogspot.co.id/, https://komunikasirusmawan.blogspot.co.id/, https://petuahbijak-rusmawan.blogspot.co.id/, https://infosehat-rusmawan.blogspot.co.id/, insyaalloh bermanfaat

    ReplyDelete