Sejak pertama kali mengudara sampai sekarang ini, radio broadcasting sebagai salah satu media penyiaran, menempati posisi cukup penting dalam ikut mencerdaskan kehidupan umat manusia. Radio semakin dirasakan sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan berita-berita maupun informasi penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Radio semakin dapat dijadikan saksi untuk berbagai peristiwa dalam interaksi kehidupan umat manusia modern. Salah satu penyebabnya adalah semakin berkembangnya perangkat penerima (radio receiver) yang berkualitas, namun harga semakin terjangkau, sehingga hampir semua lapisan masyarakat, baik yang hidup di kota-kota besar, di daerah pinggiran kota maupun di pedesaan dan bahkan di daerah pegunungan mampu untuk memilikinya.
Untuk penggunaan standar pre-emphasis di sisi transmitter, para broadcaster di negara kita lebih banyak mengacu pada rekomendasi CCIR, yaitu menggunakan pre-emphasis 50 µs, namun biasanya perangkat FM transmitter yang ada di pasaran, selalu dilengkapi dengan minimal 3 pilihan pre-emphasis yaitu berturut-turut 0 (OFF), 50 µs dan 75 µs. Pre-emphasessignal to noise ratio agar audio yang diproses / ditransmisikan relatif tidak terpengaruh oleh noise bila ditransmisikan pada gelombang FM, yang memiliki frekuensi relatif tinggi. Hal ini perlu dilakukan karena semakin tinggi frekuensi, akan semakin tinggi pula kemungkinan timbulnya noise. Proses de-emphasis dilakukan pada sisi pesawat penerima (receiver) untuk mengembalikan audio pada amplitudo aslinya sebelum diteruskan kepada system pengolah / penguat audio (audio amplifier). Pemilihan pre-emphasisde-emphasis yang sesuai perlu dilakukan, untuk mencegah timbulnya cacat pada sisi penerima (receiver). Penggunaan pre-emphasis yang tidak sesuai akan berpengaruh pada frequency response, khususnya akan dapat dirasakan di sisi pesawat penerima. adalah suatu proses pengolahan (penguatan) signal audio yang dilakukan sebelum sinyal audio dimodulasi, yang bertujuan untuk meningkatkan dan
Komponen Utama FM Transmiter
Agar dapat memancar teruskan informasi yang akan disiarkan, perangkat FM transmitter terdiri dari beberapa sub system yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dan dapat dikelompokkan menjadi :
- Power Amplifier merupakan penguat akhir sebelum sinyal ditransmisikan, yang berfungsi meningkatkan power output dari sinyal, sesuai yang dibutuhkan, untuk dipancarkan melelui FM antenna. Besar kecilnya Power Amplifier disesuaikan dengan kebutuhan daerah yang akan di cakup (coverage area) oleh siaran FM ini.
- Power Supply, merubah input power dari sumber arus listrik AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap sub-system pemancar.
- Transmitter Control System, berfungsi untuk mengontrol, memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap sub system sehingga mereka dapat saling bekerja sama sesuai dengan kebutuhan dan memberikan hasil yang diinginkan.
- Dan komponen pendukung lainnya.
bagus nih pak agus.....
ReplyDeletePak Frans
ReplyDeleteTerima kasih atas dukungannya
wew nice blog..
ReplyDeletethanks buat informasinya ya
Pak Anonymous, thanks atas dukungannya
ReplyDeleteKalo bisa, mohon disebarkan keberadaan blog ini kepada teman-teman mas yang lain, agar lebih banyak yang tahu. lebih banyak yang tahu maka lebih banyak lagi yang pintar, sehingga makin pintarlah bangsa ini
mas punya temen yang bisa bantu buat izin radio tidak biayaaa mas....... kira kira berapa y
ReplyDeleteuntuk izin radio di daerah mana ya? kalo biayanya saya bisa bantu
ReplyDeleteass mas agus...
ReplyDeletesebenarnya sudah lama sekali saya pengen punya stasion radio fm sendiri didesaku, cuman kendalanya modal saya kurang begitu banyak mas. kira2 keluarin biaya berapa mas untuk dapat siarin radio sekecamatan (jarak kurang lebih 4 km). yg sudah ku punya : Antena Vertikal beserta cable bekas Radio HT, PC/Laptop, Jaringan Internet (PLIK Pemerintah) makasih sebelumnya atas jawabannya.
No Hape ku : 0812 892 770 40
e - mail ku : muhammedrifal2013@yahoo.co.id