Untuk memilih kamera video yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan, ada beberapa Spesifikasi yang harus diperhatikan, di antaranya:
- Recording Format (Video)
Ada beberapa tipe dari format perekaman video yang biasanya tersedia di kamera video seperti : UDF è HD422 mode: CBR, maximum bit rate: 50 Mbps, MPEG- 2 422P@HL, HD420 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, DVCAM mode: DVCAM. FAT è HQ 1920 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, HQ 1440 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, HQ 1280 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, SP 1440 mode: CBR, 25 Mbps, MPEG-2 MP@H-14, DVCAM mode: DVCAM.
Ada beberapa tipe dari format perekaman video yang biasanya tersedia di kamera video seperti : UDF è HD422 mode: CBR, maximum bit rate: 50 Mbps, MPEG- 2 422P@HL, HD420 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, DVCAM mode: DVCAM. FAT è HQ 1920 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, HQ 1440 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, HQ 1280 mode: VBR, 35 Mbps, MPEG-2 MP@HL, SP 1440 mode: CBR, 25 Mbps, MPEG-2 MP@H-14, DVCAM mode: DVCAM.
- Recording Format (Audio)
Ada beberapa tipe dari format perekaman video yang biasanya tersedia di kamera video seperti : UDF è HD422 mode: LPCM 24 bits, 48 kHz, 4 channels, Other mode: LPCM 16 bits, 48 kHz, 4 channels. FAT è HD mode: LPCM 16 bits, 48 kHz, 4 channels, SD mode: LPCM 16 bits, 48 kHz, 2 channels.
Ada beberapa tipe dari format perekaman video yang biasanya tersedia di kamera video seperti : UDF è HD422 mode: LPCM 24 bits, 48 kHz, 4 channels, Other mode: LPCM 16 bits, 48 kHz, 4 channels. FAT è HD mode: LPCM 16 bits, 48 kHz, 4 channels, SD mode: LPCM 16 bits, 48 kHz, 2 channels.
- Lens Mount
Ada beberapa kamera video yang lens mount fleksibel dalam arti bisa diganti lensanya disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi tidak sedikit juga kamera video yang lens mount-nya fixed hanya bisa menggunakan lensa yang sesuai dengan bawaannya saja.
Ada beberapa kamera video yang lens mount fleksibel dalam arti bisa diganti lensanya disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi tidak sedikit juga kamera video yang lens mount-nya fixed hanya bisa menggunakan lensa yang sesuai dengan bawaannya saja.
- Zoom Ratio
Ada beberapa kamera video yang zoom rationya bisa diatur sampai 10x, 12x, atau 14x, baik secara servo/manual maupun dikendalikan dari jauh (remote) dengan menggunakan LO (lens operator).
- Focal Length
Panjang focal length tiap kamera video berbeda, adapun jarak secara keseluruhan adalah antara 14mm – 600mm. Contoh focal length yang sering ditemui adalah f = 5.8 - 81.2 mm (equivalent to 31.4-439 mm on 35 mm lens).
- Iris
F-stop adalah satuan bukaan iris (diafragma). Dengan mengubah f-stop berarti menambah atau mengurangi cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin tinggi nomor f-stop, semakin kecil bukaan diafragma, semakin sedikit sinar yang masuk ke dalam kamera. Semakin kecil nomor f-stop, semakin besar bukaan diafragma, semakin banyak sinar yang masuk ke dalam kamera.
Ada beberapa kamera video yang zoom rationya bisa diatur sampai 10x, 12x, atau 14x, baik secara servo/manual maupun dikendalikan dari jauh (remote) dengan menggunakan LO (lens operator).
- Focal Length
Panjang focal length tiap kamera video berbeda, adapun jarak secara keseluruhan adalah antara 14mm – 600mm. Contoh focal length yang sering ditemui adalah f = 5.8 - 81.2 mm (equivalent to 31.4-439 mm on 35 mm lens).
- Iris
F-stop adalah satuan bukaan iris (diafragma). Dengan mengubah f-stop berarti menambah atau mengurangi cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin tinggi nomor f-stop, semakin kecil bukaan diafragma, semakin sedikit sinar yang masuk ke dalam kamera. Semakin kecil nomor f-stop, semakin besar bukaan diafragma, semakin banyak sinar yang masuk ke dalam kamera.
- Effective Picture Elements
Picture element atau biasa disebut sebagai pixel adalah satuan terkecil dari suatu gambar. Semakin besar pixelnya maka akan semakin halus dan jernih tampilan gambarnya.- Audio Input
Audio input adalah suatu kanal untuk menerima input audio, biasanya diambil melalui perantara mikrofon, baik yang builtin dengan kamera video ataupun dengan menggunakan mikrofon eksternal.
- Composite Output
Composite Output biasanya digunakan untuk melihat gambar yang ditangkap oleh kamera di peralatan lain, contoh video monitor.
- Video Output
Video Output biasanya digunakan untuk melihat gambar yang ditangkap oleh kamera di peralatan lain, contoh video monitor atau dihubungkan ke peralatan switcher yang sinyalnya masih analog.
- Audio Output
Audio Output biasanya digunakan untuk melihat suara yang ditangkap oleh kamera di peralatan lain, contoh speaker monitor.
- SDI Output
SDI Output biasanya digunakan untuk melihat gambar yang ditangkap oleh kamera di peralatan lain, contoh video monitor yang bisa menerima input video SDI atau dihubungkan ke peralatan switcher yang sinyalnya sudah digital.
- Timecode Input
Timecode input digunakan untuk menerima timecode dari peralatan lain. Hal ini digunakan jika kamera video diperlakukan sebagai suatu kamera multicam dihubungkan dengan kamera lainnya untuk menyamakan timecode hasil rekaman.
- Timecode Output
Timecode Output digunakan untuk mengirim timecode ke peralatan lain. Hal ini digunakan jika kamera video diperlakukan sebagai suatu kamera multicam dihubungkan dengan kamera lainnya untuk menyamakan timecode hasil rekaman.
- Genlock Input
Genlock Input digunakan untuk menerima sinyal sinkronisasi dari SPG (Sync Pulse Generator). Perangkat ini digunakan ketika kamera video diperlakukan sebagai kamera multicam dihubungkan dengan kamera atau perangkat lain. Fungsinya untuk menyinkronisasikan sinyal video.
- Headphone Output
Headphone Output digunakan oleh kameraman untuk memonitoring kualitas suara yang dihasilkan oleh kamera video menggunakan headphone.
- HDMI Output
HDMI Output biasanya digunakan untuk melihat gambar yang ditangkap oleh kamera di peralatan lain yang bisa menerima input HDMI, contoh video.
- Viewfinder
Untuk melihat tampilan gambar yang diterima oleh kamera video.
Timecode input digunakan untuk menerima timecode dari peralatan lain. Hal ini digunakan jika kamera video diperlakukan sebagai suatu kamera multicam dihubungkan dengan kamera lainnya untuk menyamakan timecode hasil rekaman.
- Timecode Output
Timecode Output digunakan untuk mengirim timecode ke peralatan lain. Hal ini digunakan jika kamera video diperlakukan sebagai suatu kamera multicam dihubungkan dengan kamera lainnya untuk menyamakan timecode hasil rekaman.
- Genlock Input
Genlock Input digunakan untuk menerima sinyal sinkronisasi dari SPG (Sync Pulse Generator). Perangkat ini digunakan ketika kamera video diperlakukan sebagai kamera multicam dihubungkan dengan kamera atau perangkat lain. Fungsinya untuk menyinkronisasikan sinyal video.
- Headphone Output
Headphone Output digunakan oleh kameraman untuk memonitoring kualitas suara yang dihasilkan oleh kamera video menggunakan headphone.
- HDMI Output
HDMI Output biasanya digunakan untuk melihat gambar yang ditangkap oleh kamera di peralatan lain yang bisa menerima input HDMI, contoh video.
- Viewfinder
Untuk melihat tampilan gambar yang diterima oleh kamera video.
- Built-in LCD Monitor
Built-in LCD Monitor berfungsi untuk melihat tampilan gambar yang diterima oleh kamera video.
- Built-in Microphone
Built-in Microphone berfungsi untuk menerima suara yang diterima oleh kamera video.
Built-in LCD Monitor berfungsi untuk melihat tampilan gambar yang diterima oleh kamera video.
- Built-in Microphone
Built-in Microphone berfungsi untuk menerima suara yang diterima oleh kamera video.
No comments:
Post a Comment