Postingan kali ini membahas tulisan dari Wisnu Riyadi dari KBR68H Jakarta yang dimuat di majalah BroadcastMagz edisi 15 Tahun II yang terbit November – Desember 2012, hampir setahun yang lalu hehehe. Mengingat blog ini free, saya pikir tidak ada salahnya jika tulisan beliau di majalah tersebut diposting di sini, mengingat tidak semua orang bisa menemukan kembali majalah edisi tersebut karena sudah lama.
Seperti yang sudah banyak di ketahui, untuk mendapatkan kualitas suara/vokal yang bagus dimulai dengan karakter vokal penyiar yang bagus dan tentu saja harus didukung dengan penggunaan microphone yang baik dan berkualitas.
Bagi seorang penyiar radio adalah hal yang sangat penting untuk memiliki suara yang jelas, bersih serta terkesan tebal & hangat, karena umumnya pendengar radio itu akan lebih nyaman jika mendengar suara penyiar yang seperti itu. Selain itu, informasi atau kalimat-kalimat yang diucapkan oleh penyiar tersebut akan dapat sepenuhnya dimengerti secara jelas oleh pendengarnya.
Di radio, tidak semua program disiarkan secara live karenanya kebutuhan microphone tidak hanya di dalam studio siar saja, tetapi juga di dalam studio produksi untuk kebutuhan voice recording dan juga untuk kebutuhan reportase. Lalu, seperti apa sih mikrofon yang ideal untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut? Berikut ini, spesifikasi dari masing masing kebutuhan. Karena setiap microphone memiliki karakter yang berbeda mulai dari rentang frekuensi, polarisasi, sensitifitas hingga bentuk atau modelnya.
Studio Siar