Tahun 2011 Canon menerjunkan produk perdana di jajaran kamera sinema
EOSnya. Dengan peluncurkan kamera C300 dan dilanjutkan dengan beberapa
model di tahun selanjutnya, Canon menyebutkan pihaknya telah membuat
pasar baru.
Dikatakan oleh Hiroo Edakubo selaku Advisory Director Group Executive ICP Group 4 Canon Inc. perhatian pengguna kamera sinema kini telah mengalami perubahan.
"Di Jepang, untuk acara-acara pernikahan, perhatiannya kini beralih ke kamera bersensor besar. Cinema EOS System ini menciptakan market baru," tukasnya saat berada di kantor pusat Canon, Shimomaruko, Jepang.
Selain C300, Canon juga
memiliki seri C500 dan EOS 1-DC. Menilik bahwa beberapa seri kamera
sinema ini telah mengusung resolusi 4K, bagaimana Canon melihat
potensinya di pasaran?Dikatakan oleh Hiroo Edakubo selaku Advisory Director Group Executive ICP Group 4 Canon Inc. perhatian pengguna kamera sinema kini telah mengalami perubahan.
"Di Jepang, untuk acara-acara pernikahan, perhatiannya kini beralih ke kamera bersensor besar. Cinema EOS System ini menciptakan market baru," tukasnya saat berada di kantor pusat Canon, Shimomaruko, Jepang.
Dilanjutkan oleh Yoshito Okada, general Manager ICP4 Product Marketing Management Div. ICP Group 4, bahwa pihaknya yakin bahwa resolusi ultra HD ini memiliki potensi yang bagus.
Pun menanggapi tanggapan dengan kamera sineas lain yang 'usianya' lebih lama, seperti RED, pihaknya tetap optimistis bisa tetap menggaet perhatian konsumen yang bergelut di dunia film serta penyiaran.
Penawaran terbaik jajaran Cinema EOS Sytem di antara para pesaingnya adalah image berkualitas tinggi yang dihasilkan dari bodi kamera yang ringkas dan ringan. "Kami percaya diri dengan produk ini, karena sensor, bodi, semuanya dibuat oleh kami sendiri," tambahnya.
Source : detikinet
No comments:
Post a Comment