Postingan kali ini masih
merupakan lanjutan oleh-oleh dari event BMS
(Broadcast and Multimedia Show) 2012 yang diadakan oleh Kemenkoinfo di
Balai Kartini tanggal 4 – 6 Juni Kemarin.
Setelah berkeliling memasuki stand yang rata-rata sepi pengunjung
(bahkan ada beberapa stand yang tidak ada penjaganya mungkin karena sepinya
pengunjung) akhirnya saya tiba di stand kemenkoinfo yang waktu itu bisa
dibilang paling rame pengunjungnya.
Stand Kemenkoinfo mengusung tema “Indonesia Goes To Digital”. Saya
tertarik bukan karena semata temanya, tapi juga tertarik kenapa stand ini
rame. Ternyata, di stand ini ada semacam
undian yang menggunakan roda berputar (Russian rolette), dimana pengunjung yang
beruntung bisa membawa pulang hadiah yang sesuai dengan hasil perputaran
rodanya, ada pulpen, topi, tshirt, buku agenda, cangkir dan lain-lain, adapun
hadiah utamanya adalah seperangkat STB (Set Top Box) merk Polytron. Syarat
mengikuti undian sangat mudah, cukup mengisi daftar tamu saja. Melihat keadaan
tersebut, saya tertarik untuk mengikuti undian. Setelah mengisi buku tamu,
selanjutnya menunggu giliran
peserta lain yang sudah antri. Tidak berapa lama, tibalah giliran saya memutar roda keberuntungan. Setelah mengucapkan bismillah, saya putar rodanya dan berhenti pada posisi STB, ya betul saya mendapatkan satu set STB merk Polytron. Alhamdulillah. Banyak peserta yang komentar bahwa saya sedang beruntung, karena ada beberapa orang yang tiap hari datang ke lokasi tersebut dan mencoba peruntungan karena pingin memiliki STB, tidak kesampaian. Sebagian besar mereka mendapatkan topi. Sebelumnya, saya juga sempat curiga, koq yang keluar topi terus ya, jangan-jangan ada pemberat di rodanya, ternyata tidak terbukti hehehehehe.
peserta lain yang sudah antri. Tidak berapa lama, tibalah giliran saya memutar roda keberuntungan. Setelah mengucapkan bismillah, saya putar rodanya dan berhenti pada posisi STB, ya betul saya mendapatkan satu set STB merk Polytron. Alhamdulillah. Banyak peserta yang komentar bahwa saya sedang beruntung, karena ada beberapa orang yang tiap hari datang ke lokasi tersebut dan mencoba peruntungan karena pingin memiliki STB, tidak kesampaian. Sebagian besar mereka mendapatkan topi. Sebelumnya, saya juga sempat curiga, koq yang keluar topi terus ya, jangan-jangan ada pemberat di rodanya, ternyata tidak terbukti hehehehehe.
Paket yang diberikan dalam satu
set STB (Set Top Box) Polytron lumayan kumplit. Selain Unit STBnya, disertakan
juga remote control berikut batterenya, kabel antenna, kabel AV Out, kabel
YCbCr Out dan dudukan unit STB, sehingga bisa disimpan secara horizontal maupun
vertical. Sesampainya di rumah, seakan tidak sabar untuk menunggu, langsung
saya instalasi STB ke Antena Outdoor dan ke TV. Cukup mudah untuk melakukan
instalasi STB ini, bahkan di buku panduannya juga digambarkan cara instalasi
STB ini.
Setelah instalasi STB dengan TV
dan Antena outdoor selesai, langsung saja STB dan TVnya dinyalakan. Input TV di
set ke posisi AV (bisa AV1, AV2 atau AV3 tergantung instalasinya). Ketika STB pertama kali On, maka muncul
pilihan Negara, tentu saja yang dipilih Indonesia, Setelah dipilih negaranya, maka pesawat STB
akan melakukan instalasi kanal otomatis, tunggu sampai proses instalasi
selesai. Ternyata, untuk daerah saya
yaitu di Depok, tepatnya di kelurahan Tanah Baru, siaran TV digital yang
tertangkap STB hanya ada empat, yaitu TVRI1, TVRI2, TVRI3 dan TVRI4 dengan
kualitas gambar seperti tergambar di bawah.
Selain mencari channel yang ada,
saya juga mencoba tombol di remote yaitu EPG (Electronic Program Guide) untuk
menampilkan menu “jadwal acara” yang ternyata belum berfungsi, tombol subtitle
untuk mengaktifkan bahasa sub judul yang juga ternyata belum berfungsi. Tombol
TEXT untuk mengaktifkan fasilitas teletext yang masih belum berfungsi.
Melihat kondisi di atas, dengan
perbandingan harga TV digital dan TV analog yang sangat lumayan besar, saya
tidak menganjurkan untuk membeli TV digital karena fungsi yang dimilikinya
belum bisa digunakan sebagaimana mestinya. Seandainya pun, sesuai rencana
pemerintah bahwa tahun 2018 semua TV akan bersiaran secara digital, toh pemilik
TV analog masih bisa menikmati siaran TV digital dengan hanya menambahkan STB
yang harganya sekitar 300 ribuan, jauh lebih murah dibanding jika harus membeli
TV digital, lagian tahun 2018 dimana sesuai dengan rencana pemerintah bahwa
siaran TV analog akan berhenti dan semuanya melakukan siaran TV digital, itu
waktu yang masih cukup lama. Tanpa bermaksud menghalangi program pemerintah
dengan kampanye “road to digital”, hanya masukan saja melihat realitas yang ada
dan kondisi ekonomi rakyat yang belum terlalu bagus, sehingga belum terlalu
urgent untuk membeli TV digital.
No comments:
Post a Comment