Monday, July 9, 2012

Untuk Menikmati Siaran TV Digital, Tidak Harus Memiliki TV Digital


Postingan kali ini masih merupakan lanjutan oleh-oleh dari event BMS  (Broadcast and Multimedia Show) 2012 yang diadakan oleh Kemenkoinfo di Balai Kartini tanggal 4 – 6 Juni Kemarin.  Setelah berkeliling memasuki stand yang rata-rata sepi pengunjung (bahkan ada beberapa stand yang tidak ada penjaganya mungkin karena sepinya pengunjung) akhirnya saya tiba di stand kemenkoinfo yang waktu itu bisa dibilang paling rame pengunjungnya.  Stand Kemenkoinfo mengusung tema “Indonesia Goes To Digital”. Saya tertarik bukan karena semata temanya, tapi juga tertarik kenapa stand ini rame.  Ternyata, di stand ini ada semacam undian yang menggunakan roda berputar (Russian rolette), dimana pengunjung yang beruntung bisa membawa pulang hadiah yang sesuai dengan hasil perputaran rodanya, ada pulpen, topi, tshirt, buku agenda, cangkir dan lain-lain, adapun hadiah utamanya adalah seperangkat STB (Set Top Box) merk Polytron. Syarat mengikuti undian sangat mudah, cukup mengisi daftar tamu saja. Melihat keadaan tersebut, saya tertarik untuk mengikuti undian. Setelah mengisi buku tamu, selanjutnya menunggu giliran
peserta lain yang sudah antri. Tidak berapa lama, tibalah giliran saya memutar roda keberuntungan. Setelah mengucapkan bismillah, saya putar rodanya dan berhenti pada posisi STB, ya betul saya mendapatkan satu set STB merk Polytron. Alhamdulillah. Banyak peserta yang komentar bahwa saya sedang beruntung, karena ada beberapa orang yang tiap hari datang ke lokasi tersebut dan mencoba peruntungan karena pingin memiliki STB, tidak kesampaian. Sebagian besar mereka mendapatkan topi. Sebelumnya, saya juga sempat curiga, koq yang keluar topi terus ya, jangan-jangan ada pemberat di rodanya, ternyata tidak terbukti hehehehehe.

Paket yang diberikan dalam satu set STB (Set Top Box) Polytron lumayan kumplit. Selain Unit STBnya, disertakan juga remote control berikut batterenya, kabel antenna, kabel AV Out, kabel YCbCr Out dan dudukan unit STB, sehingga bisa disimpan secara horizontal maupun vertical. Sesampainya di rumah, seakan tidak sabar untuk menunggu, langsung saya instalasi STB ke Antena Outdoor dan ke TV. Cukup mudah untuk melakukan instalasi STB ini, bahkan di buku panduannya juga digambarkan cara instalasi STB ini.
Setelah instalasi STB dengan TV dan Antena outdoor selesai, langsung saja STB dan TVnya dinyalakan. Input TV di set ke posisi AV (bisa AV1, AV2 atau AV3 tergantung instalasinya).  Ketika STB pertama kali On, maka muncul pilihan Negara, tentu saja yang dipilih Indonesia,  Setelah dipilih negaranya, maka pesawat STB akan melakukan instalasi kanal otomatis, tunggu sampai proses instalasi selesai.  Ternyata, untuk daerah saya yaitu di Depok, tepatnya di kelurahan Tanah Baru, siaran TV digital yang tertangkap STB hanya ada empat, yaitu TVRI1, TVRI2, TVRI3 dan TVRI4 dengan kualitas gambar seperti tergambar di bawah.


Selain mencari channel yang ada, saya juga mencoba tombol di remote yaitu EPG (Electronic Program Guide) untuk menampilkan menu “jadwal acara” yang ternyata belum berfungsi, tombol subtitle untuk mengaktifkan bahasa sub judul yang juga ternyata belum berfungsi. Tombol TEXT untuk mengaktifkan fasilitas teletext yang masih belum berfungsi.
Melihat kondisi di atas, dengan perbandingan harga TV digital dan TV analog yang sangat lumayan besar, saya tidak menganjurkan untuk membeli TV digital karena fungsi yang dimilikinya belum bisa digunakan sebagaimana mestinya. Seandainya pun, sesuai rencana pemerintah bahwa tahun 2018 semua TV akan bersiaran secara digital, toh pemilik TV analog masih bisa menikmati siaran TV digital dengan hanya menambahkan STB yang harganya sekitar 300 ribuan, jauh lebih murah dibanding jika harus membeli TV digital, lagian tahun 2018 dimana sesuai dengan rencana pemerintah bahwa siaran TV analog akan berhenti dan semuanya melakukan siaran TV digital, itu waktu yang masih cukup lama. Tanpa bermaksud menghalangi program pemerintah dengan kampanye “road to digital”, hanya masukan saja melihat realitas yang ada dan kondisi ekonomi rakyat yang belum terlalu bagus, sehingga belum terlalu urgent untuk membeli TV digital.





No comments:

Post a Comment