Posting bulan januari 2014 kemarin, kita sudah membahas beberapa bagian dari mixer audio. Tulisan kali ini kita akan melanjutkannya.
PFL dan SOLO
Tombol PFL (pre fade listening) akan berguna untuk mendengar (melalui headphone) channel yang tombol PFL / SOLOnya diaktifkan. Juga untuk men-check gain sinyal pada channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelum membuka fader dari channel, tekan tombol PFL, maka pada led indikator channel akan terlihat seberapa besar gain input yang masuk (apakah overload atau terlalu kecil) sebelum suara dikirim ke seluruh sistem. Pada beberapa tipe mixer audio terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke master L/R.
Stereo Fader
Potensio geser yang berfungsi untuk mengontrol level channel stereo. Dari posisi off ke posisi yang bertanda “U” sampai penambahan gain 10 dB.
Signal Level LED
LED ini mengindikasikan penambahan level sinyal channel kiri dan kanan setelah GAIN dan EQ control, mengikuti stereo fader.
Group dan Main Mix Assigns
Disebut juga subgroup assigns , dimana group assigns ini hanya terdapat pada mixer audio yang memiliki group. Misalkan pada mixer audio tersebut tertulis 16/2 berarti 16 channel 2 output (L/R). Ini menunjukkan bahwa mixer audio tersebut tidak memiliki group. Namun bila tertulis 16/4/2, ini berarti mixer audio tersebut memiliki 16 channel, 4 group dan 2 master L/R. Group assigns adalah yang menentukan kemana sinyal channel akan dikirim. Apakah ke group atau ke master L/R. Misalnya dalam sebuah mixer audio yang memiliki 4 group, kita dapat mengirim semua channel drum ke group 1, gitar dan bas ke group 2, keyboard ke group 3 dan vokal ke group 4.
Sedangkan bila tersedia 8 group, kita dapat melakukan hal yang sama namun semuanya dalam stereo. Yang kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R. Mungkin akan timbul pertanyaan, sepertinya ini tidak begitu berarti, karena akhirnya seluruhnya dikirim juga ke master L/R. Bukankah lebih baik mengatur langsung dari master? Tapi dalam kenyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans seluruh channel drum dan kemudian kita gabungkan dengan bass gitar dalam group 1-2. Pada saat pertunjukan sedang berlangsung, kita hanya perlu mengawasi group 1-2 saja untuk mengontrol level keseluruhan channel drum dan bass. Begitu juga dengan backing vokal atau instrument yang kita gabungkan dalam group yang sama. Sebagian besar group assigns juga dilengkapi dengan pan control individual. Menggunakan group akan sangat membantu kita mengoperasikan mixer pada penampilan live.
Sinyal dari channel dapat dikirim ke group mana yang kita mau atau juga dikirim ke master. Misalnya kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedang channel dari backing vokal ke group yang kemudian di-insert gate hanya untuk group tersebut. Dan masih banyak kemungkinan lain.
AGC Circuit