Aora TV adalah stasiun televisi satelit berlangganan di Indonesia yang dioperasikan oleh PT Karya Megah Adijaya milik Rini M. Soemarno dan Ongki M. Soemarno.
Aora TV diluncurkan pada tanggal 7 Agustus 2008 di Jakarta. Produk pertama yang ditawarkan adalah paket perdana terbatas Olimpiade Beijing 2008, yang terdiri dari 10 kanal, 3 lokal dan 7 internasional. 4 kanal nya dikhususkan untuk siaran siaran Olimpiade non-stop.
Paket yang ditawarkan setelah Aora TV berhasil memperoleh hak siar Liga Utama Inggris di Indonesia untuk musim 2008-2009 yang semula dimiliki oleh Astro Nusantara adalah Paket Liga Inggris. Pecahnya kerjasama Astro All Asia Networks plc dan PT First Media Tbk (bagian dari Grup Lippo) dalam PT Direct Vision, operator Astro Nusantara, dimanfaatkan oleh Aora TV untuk mendapatkan lisensi penyelenggaraan siaran Liga Inggris di Indonesia.
Pada 16 April 2009, Aora TV mengganti saluran Goal TV 1, Goal TV 2, SCTV, History Channel, dan Crime & Investigation dengan saluran-saluran baru seperti Star Movies, Star World, Eurosport, National Geographic Adventure, dan National Geographic Wild. Aora TV juga melakukan penomoran saluran baru dengan 3 digit. Aora TV juga mengungkapkan rencananya untuk melakukan penambahan saluran-saluran lain yang akan diusahakan sebelum tahun 2009 berakhir.
Pertengahan tahun 2009, AORA TV memindahkan kantor Head-Endnya dari Gedung City Plaza lantai 10 ke Kawasan Jababeka di Cikarang sekaligus menyiapkan infrastructure system HeadEndnya agar bisa menyiarkan 50 channel sekaligus. Perusahaan yang bertindak sebagai penyedia peralatan dan system integrator untuk proyek tersebut adalah PT. Mitrabiz Andalan Solusi (MAS). Untuk terminal equipment, AORA mayoritas menggunakan produk dari ADC, sedangkan QC stationnya menggunakan produk dari Videotek. Untuk menerima downlink dari beberapa satelit yang merupakan mitra dari AORA digunakan beberapa parabola receiver dan untuk memisahkan masing-masing channel agar bisa dimonitoring, digunakan produk dari Scientic Atlanta dan Miranda. Produk dari Miranda banyak digunakan di system ini, karena selain sebagai converter dari analog ke digital, juga sebagai VDA/DDA, SDI router dan juga monitoring dengan Kaleido-Xnya. Untuk input logo, dalam hal ini logo AORA ataupun slide, maka digunakan produk dari Avenue, sedangkan untuk kebutuhan encoding, multiplexing, modulasi digunakan produk dari Tandberg. Dan yang terakhir, untuk uplink parabola digunakan produk dari Globesat 4,5 m. Uplink parabola yang digunakan sebanyak 2 buah sebagai main-backup. Selain sebagai main-back-up, kedua parabola tersebut dibutuhkan apabila akan melakukan penggantian satelit. Ketika akan terjadi penggantian satelit, kedua parabola tersebut wajib aktif, yang satu mengarah ke satelit lama, dan yang satunya mengarah ke satelit baru, istilah teknisnya “dual illumination”.